![]() |
Arung Jeram Cisadane: Adrenaline memuncak di Dam Balandongan |
Rafting adalah kegiatan olahraga mengarungi jeram sungai dengan perlengkapan tertentu. Perlengkapan utama yang biasa digunakan adalah perahu karet. Arung jeram pada awalnya hanya diminati beberapa orang tertentu yang menyukai kegiatan petualangan. Saat ini masyarakat umum bisa menikmati olahraga petualangan yang menarik ini dengan ikut program wisata arung jeram.
Di Cisadane, yang merupakan salah satu sungai utama di Jabar dan Banten ini, arung jeram sebagai olahraga petualangan sudah dikenal sejak 1998. Sejak saat itu, wisatawan lokal maupun asing selalu hadir untuk menjajal tantangan alam yang satu ini.
Pengunjung akan diajak menyusuri Sungai Cisadane di Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor sepanjang 10 kilometer. Selama 2-3 jam, petualangan air itu akan memacu jantung jantung bagi yang belum terbiasa melakukan permainan menantang ini.
Sebelumnya, setiap peserta rafting diharuskan mengenakan helm dan pelampung. Lalu diberikan simulasi bagaimana cara mengarungi sungai mengenakan perahu karet dan dayung. Di dalam setiap perahu, diisi lima peserta dengan satu pemandu. Pemandu memberikan sejumlah arahan yang harus diikuti oleh peserta di saat mengarungi Sungai Cisadane.
Dalam perjalanan rafting yang mencapai 1,5 jam, peserta diajak untuk mengarungi empat jeram dengan berbagai nama unik. Dari garis start hingga mencapai jeram pertama atau kerap disebut sebagai jeram blender, jarak ditempuh hingga 2 kilometer (setara 20 menit perjalanan).
Dalam perjalanan menuju jeram pertama, tenangnya air bisa dinikmati serta sesekali kerap terdengar bunyi binatang tonggeret yang akan membuat Anda serta menyatu dengan alam. Namun sayang, keruhnya air serta tumpukan sampai disepanjang sungai membuat pemandangan menjadi tidak sedap. Bau menyengat juga kerap terasa disaat melewati beberapa tumpukan sampah yang bejubel di beberapa sisi sungai.
Meski begitu, suasana di pinggir Sungai Cisadane yang masih asri dengan banyaknya pohon rindang membuat udara sejuk dan tenteram.
Selanjutnya, usai melewati jeram pertama, tantangan lebih besar hadir dari jeram selanjutnya yakni Jeram Kerinduan. Kabarnya, dinamakan Kerinduan karena setiap orang yang melewati jeram ini selalu merasakan rindu untuk kembali dan menjajal tantangan di Sungai Cisadane.
Saat melakukan perjalanan dari jeram kedua hingga ketiga, pemandangan selama perjalanan semakin menarik. Pasalnya, beberapa warga sekitar terlihat asyik memancing ikan dan beberapa bocah terasa hangat dengan canda tawa saat berenang di bibir sungai.
Selanjutnya, masih ada dua jeram tersisa. Di Jeram Kuda atau juga kerap disebut Jeram Fly dan terakhir Jeram Dome, ini merupakan tantangan puncak yang harus dilewati peserta. Tantangan yang hadir tentunya lebih besar. Namun, justru hal itu yang kerap diingat oleh setiap peserta karena rintangan terakhir itu cukup memacu adrenalin. Di jeram terakhir dengan ketinggian hingga mencapai 3 meter.
Namun, sebelum melewati jeram terakhir, jangan kaget bisa seketika perahu terbalik. Pemandu sengaja membalikan perahu karet di aliran air sungai yang tenang agar peserta merasakan keseruan menikmati dinginnya air Sungai Cisadane.
Komentar
Posting Komentar